Kamis, 26 September 2013

Pembelajaran Awal Menjadi Seorang Konselor

Konseling adalah sebuah ilmu dan sebuah seni. Seorang konselor mengkonversi teori ke dalam praktik dan sains ke dalam seni.
Kemampuan ini membutuhkan pengetahuan dan keterampilan. Seorang konselor gizi adalah kombinasi dari keahlian gizi dan keterampilan psikologi. Begitulah yang disampaikan Jones dan Bartlett dalam buku yang berjudul The Basic Communication and Counseling Skills for Nutrition.
Dalam pendapat tersebut, jelas terlihat bahwa seorang konselor harus memiliki 2 kemampuan. Yaitu, pengetahuan dan keterampilan. Seorang konselor, khususnya konselor bidang kesehatan pertama-tama harus memiliki pengetahuan yang cukup memadai dalam bidangnya.
Kebanyakan konselor gizi akan menemui klien yang hanya duduk bermalas-malasan di kursi, mengklaim lembaran instruksi diet yang ada di meja kemudian mendesak: “Lalu, apa yang akan Anda lakukan agar saya mengikuti diet ini?” Klien ini melihat seorang konselor sebagai seorang ahli, seorang ‘dewa’ yang mampu menjawab segalanya, sekaligus sebagai musuh. Ada juga klien yang hanya masuk ke kantor, duduk, dan hanya menjawab pertanyaan langsung. Ada juga yang akan mengeluarkan komentar, “Lalu, bagaimana caranya mengatasi problem diet yang saya miliki?”
Klien pastinya memiliki pendapat sendiri, pengalaman, dan asumsi dalam mindset-nya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa seorang konselor juga harus memiliki keterampilan psikologi. Keterampilan ini utamanya membutuhkan keterampilan komunikasi dan keterampilan mendengarkan. Seorang konselor yang mengetahui banyak tentang teori, belum tentu mampu menangani klien dengan baik tanpa keterampilan komunikasi. Karena terkadang konselor hanya akan bermain logika dengan klien, logika yang bisa saja menjebak karena konselor berpikir terlalu ‘tinggi’.
Yang memudahkan dalam menjadi seorang konselor kesehatan adalah, kita hanya perlu berputar-putar pada satu masalah. Untuk konselor gizi, biasanya menghadapi klien untuk perubahan pola diet. Jadi, semua logika yang kita mainkan tinggal berdasar saja pada diet itu. Kalaupun ada pertanyaan yang menyulitkan, maka pengetahuan yang dimiliki akan sangat membantu. Apalagi masalah kesehatan selalu berkaitan dengan sains, ilmu pasti. Jadi, semua pasti ada jawabannya.
Kemudian satu lagi kemampuan yang paling penting yang dimiliki seorang konselor, yaitu kemampuan ‘membaca’ klien. Konselor harus pandai membaca bagaimana kepribadian, lingkungan psikologi, dan intensitas emosi klien. Keterangan seperti status sosial dan ekonomi dapat dengan mudah diketahui dengan beberapa pertanyaan. Namun, untuk menyelami bagaimana kepribadian seorang individu, dibutuhkan kemampuan yang lebih.
Dalam sebuah sesi konseling, salah satu peran akan mengambil alih secara otomatis. Kadang pembicaraan dalam konseling didominasi oleh keinginan klien dan topik-topik yang diinginkan. Kadang juga didominasi oleh pemberian informasi dari seorang konselor. Maka dari itu, konselor harus pandai mengatur perannya agar sesi konseling berlangsung seimbang dan efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar