Konseling adalah sebuah
ilmu dan sebuah seni. Seorang konselor mengkonversi teori ke dalam praktik dan
sains ke dalam seni.
Kemampuan ini membutuhkan pengetahuan dan keterampilan. Seorang konselor gizi adalah kombinasi dari keahlian gizi dan keterampilan psikologi. Begitulah yang disampaikan Jones dan Bartlett dalam buku yang berjudul The Basic Communication and Counseling Skills for Nutrition.
Kemampuan ini membutuhkan pengetahuan dan keterampilan. Seorang konselor gizi adalah kombinasi dari keahlian gizi dan keterampilan psikologi. Begitulah yang disampaikan Jones dan Bartlett dalam buku yang berjudul The Basic Communication and Counseling Skills for Nutrition.
Dalam pendapat
tersebut, jelas terlihat bahwa seorang konselor harus memiliki 2 kemampuan.
Yaitu, pengetahuan dan keterampilan. Seorang konselor, khususnya konselor
bidang kesehatan pertama-tama harus memiliki pengetahuan yang cukup memadai
dalam bidangnya.
Kebanyakan konselor gizi
akan menemui klien yang hanya duduk bermalas-malasan di kursi, mengklaim lembaran
instruksi diet yang ada di meja kemudian mendesak: “Lalu, apa yang akan Anda
lakukan agar saya mengikuti diet ini?” Klien ini melihat seorang konselor
sebagai seorang ahli, seorang ‘dewa’ yang mampu menjawab segalanya, sekaligus
sebagai musuh. Ada juga klien yang hanya masuk ke kantor, duduk, dan hanya
menjawab pertanyaan langsung. Ada juga yang akan mengeluarkan komentar, “Lalu,
bagaimana caranya mengatasi problem diet yang saya miliki?”
Klien pastinya memiliki
pendapat sendiri, pengalaman, dan asumsi dalam mindset-nya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa
seorang konselor juga harus memiliki keterampilan psikologi. Keterampilan ini
utamanya membutuhkan keterampilan komunikasi dan keterampilan mendengarkan.
Seorang konselor yang mengetahui banyak tentang teori, belum tentu mampu
menangani klien dengan baik tanpa keterampilan komunikasi. Karena terkadang
konselor hanya akan bermain logika dengan klien, logika yang bisa saja menjebak
karena konselor berpikir terlalu ‘tinggi’.
Yang memudahkan dalam
menjadi seorang konselor kesehatan adalah, kita hanya perlu berputar-putar pada
satu masalah. Untuk konselor gizi, biasanya menghadapi klien untuk perubahan
pola diet. Jadi, semua logika yang kita mainkan tinggal berdasar saja pada diet
itu. Kalaupun ada pertanyaan yang menyulitkan, maka pengetahuan yang dimiliki
akan sangat membantu. Apalagi masalah kesehatan selalu berkaitan dengan sains,
ilmu pasti. Jadi, semua pasti ada jawabannya.
Kemudian satu lagi
kemampuan yang paling penting yang dimiliki seorang konselor, yaitu kemampuan
‘membaca’ klien. Konselor harus pandai membaca bagaimana kepribadian, lingkungan
psikologi, dan intensitas emosi klien. Keterangan seperti status sosial dan
ekonomi dapat dengan mudah diketahui dengan beberapa pertanyaan. Namun, untuk menyelami
bagaimana kepribadian seorang individu, dibutuhkan kemampuan yang lebih.
Dalam sebuah sesi
konseling, salah satu peran akan mengambil alih secara otomatis. Kadang
pembicaraan dalam konseling didominasi oleh keinginan klien dan topik-topik
yang diinginkan. Kadang juga didominasi oleh pemberian informasi dari seorang
konselor. Maka dari itu, konselor harus pandai mengatur perannya agar sesi
konseling berlangsung seimbang dan efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar