Aku sampai pada tahap di mana jika ada yang
ingin menculikku, maka aku akan ikut dengan sukarela. Yaah, bukan pemikiran
yang bagus memang. Mengingat penculik biasanya punya alasan yang jelek kalau
sampai menculik orang. Tapi, rumah ini benar-benar bikin muak. Aku tidak bisa
melakukan apa yang aku inginkan dengan bebas. Selalu ada rasa khawatir. Bahkan tidur
pun sering tidak nyenyak. Khawatir ada sesuatu yang tidak/salah aku kerjakan.
Seandainya aku sudah bekerja sendiri, atau aku
punya rumah sendiri, atau aku punya kos, aku pasti senang. Karena setidaknya
aku punya tempat untuk melakukan sesuatu sesukaku. Tidak perlu minta izin pada
siapapun, tidak ada komentar aneh, tidak ada omelan yang tidak penting.
Yah, aku tahu omelan orang tua itu penting. Tapi,
kau pasti belum pernah mendengar omelan yang seperti ini. Bagaimana yah
menjelaskannya, yang pasti omelannya tidak ada isinya. Sama sekali tidak
mengandung nasihat apa-apa. Hanya menghinamu, dan mengulang-ulang bahwa kau telah
melakukan kesalahan. Itu saja. Tinggal tambahkan
kreativitas berkata-kata sehingga itu bisa diulang-ulang tanpa henti.
Mungkin aku terdengar seperti anak yang suka
mengeluh, menurutmu. Tapi, percayalah. Kau akan merasakan hal yang sama kalau
berada di posisiku. Buktinya? Aku selalu bisa sepakat dengan saudara-saudaraku
dalam hal ini. Aku tidak bercanda. Mereka juga merasakan hal yang sama. Jadi berarti,
aku tidak bisa disalahkan kalau jadi banyak keluhan seperti ini.
Ah, tapi orang yang banyak mengeluh itu memang
salah, ya. Tapi aku tidak akan menarik kata-kataku kok. Ini kenyataannya. Aku tidak
bisa mengelak dari kenyataan ini. Dan untuk kau yang tidak setuju, terserah
saja aku tidak begitu peduli juga :P